Judul di atas, jika ditinjau secara makna memiliki persamaan yaitu ‘’sama-sama bohong’’. Jika dianalisa secara tata bahasa pun hanyalah klausa saja. Namun, jika diteliti pernyataan tersebut sangatlah jelas perbedaannya. Kita sering berbicara dengan lawan bicara tanpa kita sadar dari yang bicarakan banyak kata yang bohong, demikian pula dengan teman bicara mengucapkan kata yang bohong, semuanya tanpa sadar sedang berbohong.
Sebagai manusia bohong pernah mengalami baik disengaja ataupun tidak, walaupun disadari ataupun tidak., bohong sebuah prilaku yang tidak baik dan melanggar aturan norma. Akan tetapi adakalanya bohong untuk kebaikan syah-syah saja. Seorang guru mengajar di depan kelas, topiknya keindahan alam. Beliau menceritakan indahnya pulau Bali . ‘’ Anak-anak pulau Bali itu begitu indah. Saking indahnya dijuluki pulau Dewata, penduduknya ramah tamah, pantai Sanur membentang sejauh mata memandang luas tanpa batas. Tak heran jika para wisatawan datang berkunjung baik asing maupun domestik berlibur ke Bali ’’. Itulah cerita Pak Guru. Tiba- tiba seorang anak bertanya, ‘’ Pak.., apakah bapak pernah wisata ke Bali ?’’ Bagaimanakah jawaban guru yang belum pernah pergi ke Bali ? ~x(
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa guru menceritakan indahnya Bali adalah sebuah kebohongan belaka karena beliau tidak pernah pergi ke Bali . Perenyataan guru tersebut “Benar Bohongnya” Akan tetapi jika dibuktikan bahwa pulau Bali itu indah, pernyataan guru tersebut benar adanya, maka pernyataan guru tersebut ‘’Bohongnya benar’’.
Penulis : Kosman Darta, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar