Trauma Konseling Pasca Bencana Kabupaten Majalengka

Mengawali aktivitas ngeblog saya di tahun 2010 ini saya akan posting tentang kegiatan Training Trauma Konseling Pasca Bencana Propinsi Jawa Barat kegiatan tersebut dilaksanakan mulai sejak Selasa (29/12/2009), hingga sampai dengan Kamis (31/12/2009) yang bertempat di kampus SMPN 1 Bantarujeg. Lho kok baru diposting sekarang? Alasannya karena tepat pada hari kedua kegiatan, saya harus menemani istri berwisata ke Surabaya dan Madura (liburan nih ceritanya, hehe..) bersama rombongan PGRI Cabang Kecamatan Bantarujeg dan KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah) Kabupaten Majalengka selama 4 hari. Jadinya laporan kegiatan yang sudah saya persiapkan tidak sempat saya publish.

Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa pada 10 tahun terakhir ini musibah bencana alam yang menimpa Negara kita tidak pernah henti yaitu gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan gunung meletus. Dan yang paling parah tertimpa bencana adalah terjadi di 3 provinsi yaitu provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Jambi, guna membantu mengatasi masalah akibat bencana alam yang terjadinya di tiga provinsi tadi yang telah membawa banyak korban jiwa termasuk pendidik dan tenaga pendidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Dirjen Pendidikan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas melaksanakan salahsatu kegiatan berupa bantuan penanggulangan bencana alam dan kerusuhan/tanggap darurat serta trauma konseling pasca bencana.

Karena sebagian wilayah yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka termasuk daerah rawan bencana alam dan termasuk daerah yang jadi korban bencana alam gempa, seperti halnya dengan wilayah Majalengka bagian selatan yang meliputi Kecamatan Maja, Argapura, Banjaran, Talaga, Cikijing, Cingambul, Bantarujeg, Malausma, dan Kecamatan Lemahsugih. Maka pelaksanaan kegiatan bantuan penanggulangan bencana alam dan kerusuhan!tanggap darurat serta trauma konseling pasca bencana untuk di wilayah Kabupaten Majalengka dipusatkan di wilayah Majalengka bagian selatan.

Sedikitnya 100 orang guru yang terdiri dan guru TK, SD, SMP, SMA dan tiga kecamatan yang meliputi Kecamatan Bantarujeg, Malausma, dan Kecamatan Lemahsugih mengikuti pelaksanaan trauma konseling pasca bencana 2009.








Secara resmi kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Drs. H. Rieswan Graha, M.Pd., dengan turut disaksikan Kasi Kursis Dikmen Drs. Adeng Zaenudin M.Pd., yang juga merangkap sebagai panitia penyelenggara kegiatan, Koordinator Pengawas Dikmen Dr.s Heri Subiana, M.M., Kasi Sapras Sahdi Rahdiana, S.Pd. M.Si., Kepala UPTD SMPN 1 Bantarujeg Drs. H. Supra’I, M.Pd., Kepala UPTD SMPN 2 Bantarujeg Ending Supardi Putra, S.Pd.,M.Pd., Kepala SMPN 1 Malausma Aan Sugandi, S.Pd., dan Kepala UPTD SMPN 3 Lemahsugih Humaedi, S.Pd.

Dalam sambutannya, Kadisdik Drs. H. Rieswan Graha, M.Pd. mengatakan, kegiatan pelatihan konseling pasca bencana ini dilaksanakan adalah merupakan salahsatu bentuk kepedulian dan pemerintah pusat, melalui Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan (PPPPTP), Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan (Dirjen PMPTK), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam menangani masalah-masalah yang ditimbulkan akibat bencana alam yang saat ini kerap terjadi di wilayah Indonesia. Tahun ini ada tiga wilayah yakni Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jambi yang baik secara kualitataif maupun kuantitatif cukup signifikan untuk dibantu. Melalui pemberian blokgrant ini diharapkan pendidik dan tenaga kependidikan yang terkena musibah bencana dapat diringankan bebannya, sehingga layanan masyarakat yang harus mereka laksanakan tidak terganggu. Oleh karena itu saya dan staf yang ada dilingkungan pemkab Majalengka menyampaikan ucapan tenima kasih kepada pemenintah pusat yang sudah memberikan fasilitas, menyediakan anggaran untuk melaksanakan kegiatan pelatihan konseling pasca bencana alam ini.

Meski dalam kejadian musibah bencana alam gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majalengka tidak sampai menelan korban jiwa, akan tetapi diharapkan dengan melalui kegiatan pelatihan seperti ini para peserta pelatihan konseling bisa menyerap ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana menanggulangi bencana alam. Artinya para peserta yang mengikuti pelatihan konseling pasca bencana ini diharapkan sebagai ujung tombak yang dapat memberikan informasi tentang cara penanggulangan bencana alam kepada para pesenta didik dan kepada masyarakat pada umumnya, serta sekaligus tujuannya untuk membantu dan meringankan beban para korban bencana alam yang mengalami trauma.

Berbagai materi dan pola penanggulangan bencana alam yang dilaksanakan selama dalam pelatihan konseling ini selanjutnya oleh para peserta bisa disampaikan dan dipraktikkan kepada para didik dan kepada masyarakat. Sehingga, seandainya terjadi kejadian bencana alam yang serupa, para peserta pelatihan diharapkan bisa membantu untuk mengantisipasinya, jelas H. Rieswan.

Sementara itu pada kesempatan yang sama dikatakan panitia kegiatan, Drs. Adeng Zaenudin M.Pd. bahwa pelaksanaan pelatihan konseling pasca bencana ini dilaksanakan pada intinya bertujuan pemberian blokgrant ini adalah untuk memfasilitasi kegiatan tanggap darurat dan trauma konseling pasca bencana alam di Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Jambi bagi pendidik, tenaga kependidikan, siswa, orangtua siswa, dan komite sekolah atau kelompok nasyarakat pendidikan.

“Disamping itu melalui kegiatan pelatihan konseling pasca bencana ini adalah untuk membantu pendidik dan tenaga kependidikan yang mengalami trauma akibat bencana agar mereka dapat menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan trauma konseling di setiap tempat. Terlebih lagi bahwa wilayah Majalengka bagian selatan merupakan salahsatu wilayah yang termasuk daerah rawan terhadap musibah bencana alam. Sehingga, untuk pelaksanaan pelatihan konseling pasca bencana ini kami laksanakan di wilayah Majalengka bagian selatan” jelasnya.

Adapun jadwal kegiatan Trauma Konseling Pasca Bencana adalah kegiatan diawali acara pembukaan dan arahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Drs. H. Rieswan Graha, M.Pd., dilanjutkan dengan konsep dasar konseling trauma, yang disampaikan oleh Drs. Adeng Zaenudin M.Pd dan berikutnya konseling trauma kedua yang disampaikan oleh Drs Heri Subiana, M.M. Untuk kegiatan hari kedua Rabu (30/12) acara diisi dengan kegiatan olahraga gembira, konseling trauma kedua disampaikan oleh Moh. Yunan Nasution, S.Psi. dari tingkat provinsi, dilanjutkan dengan acara menyanyi gembira, dan konseling trauma ketiga disampaikan oleh Drs. Adeng Zaenudin M.Pd. Untuk jadwal han Kamis (31/12) materi acara diisi arahan yang mengambil thema motifasi, yang disampaikan oleh Moh. Yunan Nasution, S.Psi., diteruskan dengan acara menyanyi gembira dan acara penutupan.

3 komentar:

  1. Walau begitu KBM lancar dan pada selamat yach..

    BalasHapus
  2. @achmad Taher:Alhamdulillah KBM lancar dan tidak ada korban jiwa. Terima atas kunjungannya yah..

    BalasHapus
  3. Nice info pak..Nice info pak..

    BalasHapus