Subsidi Bimbingan Teknis Pelaksanaan KTSP Kabupaten Majalengka

Dalam era otonomi pendidikan dewasa ini, guru-guru harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajarannya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan sebagai bekal untuk mencapai penjaminan mutu pendidikan nasional. Untuk itu, maka guru-guru harus memiliki kemampuan :
  1. Menyusun dan melaksanakan KTSP 
  2. Menyusun bahan ajar
  3. Memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai, menarik dan menyenangkan
  4. Mengembangkan media pembelajaran yang sesuai, nenarik dan menyenangkan
  5. Membuat alat peraga yang bermutu 
  6. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Kelas (PTK)
  7. Menyusun laporan hasil PTK sebagai bekal guru yang kompeten dan professional untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BNSP), yang meliputi tujuan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

Dilain pihak meski sudah cukup banyak kegiatan sosialisai/pelatihan/bimbingan tekhnis pelaksanaan KTSP yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMP maupun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kegiatan-kegiatan tersebut baru dapat menjangkau sebagian kecil dari seluruh guru SMP di Indonesia. Memperhatikan hal tersebut, agar seluruh SMP di Indonesia dapat mengimplementasikan SI dan SKL dengan baik selambat-lambatnya pada tahun 2009/2010, maka kegiatan sosialisasi pelatihan/bimbingan tekhnis KTSP harus dilanjutkan, bahkan dengan lebih intensif dengan jumlah sasaran yang lebih banyak.


Dengan diberlakukannya Permen Diknas 22, 23 melalui Permen Diknas 24 tahun 2006, masing-masing sekolah telah memberlakukan KTSP sejak tahun 2006/2997. Sudah barang tentu bahwa sekolah-sekolah belum begitu mapan dalam menerapkan KTSP. Ini disebabkan oleh sosialisasi tentang Permen 22, 23 tersebut belum begitu mantap. Untuk itulah dirasa perlu dilaksanakannya Bimbingan Teknis KTSP untuk sekolah-sekolah secara khusus.



Sehubungan dengan hal tersebut melalui dana dekonsentrasi pada tahun anggaran 2009 yang diberikan oleh pemerintah pusat, Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka telah melaksanakan Kegiatan Subsidi Bimbingan Teknis KTSP untuk wilayah selatan pada hari Kamis (14/01/2010) yang lalu yang bertempat di SMPN 1 Bantarujeg. Adapun sekolah yang mendapat bantuan dana Subsidi Bimbingan Tekhnis KTSP wilayah selatan adalah : SMPN 2 Bantarujeg, SMPN 2 Malausma, SMPN 3 Lemahsugih, SMPN 4 Talaga dan SMPN 3 Banjaran. Mengingat kelima sekolah yang mendapat dana subsidi tersebut termasuk dalam katagori Sekolah Terpencil dengan jarak dan kondisi daerah yang berjauhan maka berdasarkan hasil kesepakatan bersama tempat pelaksanaan kegiatan meminjam tempat di SMPN 1 Bantarujeg dengan alasan letaknya berada ditengah-tengah sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh kelima sekolah tersebut.


Adapun materi dan jadwal kegiatan acara tersebut adalah : Pembukaan, Kebijakan Diknas, Pengembangan Silabus/SKL, Kalender Pendidikan, KKM, Pengembangan RPP, Media Pembelajaran,  Pembelajaran Kontekstual (CTL), Pengembangan Bahan Ajar, Penilaian Berbasis Kelas, Refleksi dan Penutup.



Yang memberikan materi dalam kegiatan tersebut adalah para Pengawas Dikmen dan Tim Pengembang Kurikulum/DCT Disdik Kabupaten Majalengka yang telah mendapat pelatihan di tingkat Propinsi dan tingkat Nasional yaitu: Drs. Heri Subhiana (Koodinator Pengawas), Yat Wahdiat R. (Pengawas Inti), Sigit Sulistio (Pengawas Inti), Zeinul Islam, M.Pd. (Pengawas Inti) R. Agung (Tim Pengembang Kurikulum/DCT Kabupaten Majalengka). Sedangkan para peserta berjumlah 50 orang guru dari 5 sekolah yang mendapat dana Subsidi Bantuan Tekhnis KTSP masing-masing mengirimkan 10 orang guru.




Secara resmi kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Drs. H. Rieswan Graha, M.Pd., dengan turut disaksikan Kasi SMP Drs. Adeng Zaenudin M.Pd., yang juga merangkap sebagai panitia penyelenggara kegiatan, Koordinator Pengawas Dr.s Heri Subiana, M.M., Kepala SMPN 1 Bantarujeg Drs. H. Supra'I, M.Pd., Kepala SMPN 2 Bantarujeg Ending Supardi Putra, S.Pd., M.Pd., Kepala SMPN 2 Malausma Sumarno, S.Pd., Kepala SMPN 3 Lemahsugih Humaedi, S.Pd., Kepala SMPN 4 Talaga Abdul Hakim, S.Pd. dan Kepala SMPN 3 Banjaran Saepudin, S.Pd..



Dalam sambutannya, Kadisdik Drs. H. Rieswan Graha, M.Pd. mengatakan bahwa dengan adanya Subsidi Bimbingan Teknis Pelaksanaan KTSP ini diharapkan agar sekolah dapat mengimplementasikan SI dan SKL dengan baik umumnya di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Majalengka. Menurut beliau Subsidi Bimbingan Tekhnis Pelaksanaan KTSP ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.



Disamping memberikan penjelasan tentang adanya perubahan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) menjadi Dinas Pendidikan (Disdik) yang juga diikuti dengan perubahan struktur dan penambahan bidang baru yaitu Mutu Pelayanan Pendidikan (MUTENDIK) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka beliau juga memberikan instruksi kepada para Kepala Sekolah yang hadir saat itu agar 1 minggu kedepan terhitung tanggal 14 Januari 2010, setiap sekolah wajib melengkapi sarana dan prasarana dengan membangun jaringan internet di sekolahnya masing-masing.



Lebih lanjut Bapak Kepala Dinas menjelaskan bahwa dengan tersediaya sarana prasarana internet di sekolah dimaksudkan agar para guru dan siswa melek tekhnologi dan informasi. Hal ini sejalan dengan perkembangan TIK yang semakin mendunia. Apabila sekolah tidak memiliki/tidak menyediakan sarana /jaringan internet, maka guru-guru dan siswa akan gaptek, ketinggalan informasi dan akan menyebabkan kejenuhan dalam KBM.



Sementara itu pada kesempatan yang sama Kasi SMP Disdik Kabupaten Majalengka Drs. Adeng Zaenudin M.Pd. sebagai ketua panitia kegiatan, dalam sambutannya mengatakan bahwa hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah:
  1. Sekolah berhasil menyusun KTSP dengan baik
  2. Sekolah dapat mengimplementasikan SI dan SKL, (KTSP) dengan baik selambat-lambatnya pada Tahun Pelajaran 2009/2010
  3. Sekolah mampu mengembangkan bahan ajar sesuai dengan KTSP
  4. Sekolah mampu mengembangkan pembelajaran kontekstual
  5. Sekolah mampu menembangkan media pembelajaran
  6. Sekolah mampu mengembangkan penilaian berbasis kelas
  7. Sekolah mampu meningkatkan peofesionalisme guru mereka secara berkelanjutan


Dalam kaitannya dengan Ujian Nasional Bapak Kasi SMP Disdik Kabupaten Majalengka Drs. Adeng Zaenudin M.Pd. menjelaskan bahwa UN akan dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret 2010. Setidaknya beliau menegaskan bahwa dalam rangka suksesi UN tahun 2010, ada 5 cara normative untuk suksesi UN. Lima cara normative tersebut adalah :
  1. Peningkatan efektifitas pembelajaran
  2. Penambahan jam pelajaran
  3. Pengayaan
  4. Pra UN 1 da 2 dan
  5. Estimasi soal UN dari Kisi-kisi UN SMP/Mts tahun 2010

Diakhir sambutan beliau mengatakan bahwa pada akhirnya untuk mencapai kesuksesan dalam pencapaian semua Tujuan Instruksional pada khususnya dan Tujuan Pendidikan Nasional pada umumnya, maka harus ada perubahan pola piker (mindset) dari semua yang terlibat pada komponen pendidikan.



Demikian laporan kegiatan Subsidi Bimbingan Tekhnis Pelaksanaan KTSP wilayah selatan Kabupaten Majalengka semoga dengan kegiatan-kegiatan yang bekelanjutan semacam ini bisa meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Majalengka umumnya mutu pendidikan di Indonesia. Semoga… dan tetap semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar